Sunday, March 17, 2013

Suami itu Pemimpin



Suami itu imam alias pemimpin di keluarga. Sebagai imam ia harus memiliki kelebihan dibandingkan istrinya. Kelebihan dalam hal apa? Setidaknya suami memiliki kelebihan dalam tiga hal: penghasilan, ilmu dan ibadah. Ingatlah, kewajiban menafkahi keluarga ada pada lelaki. Walau istri memiliki penghasilan, kewajiban nafkah keluarga tidak berpindah tangan ke istri. Suami yang bertanggungjawab tidak akan meminta penghasilan yang diperoleh istrinya.
Dalam hal ilmu, suami juga harus lebih unggul dibandingkan istri. Ilmu yang dimaksud di sini bukan yang ditandai dengan gelar kesarjanaan, tetapi ilmu-ilmu kehidupan. Apabila saat ini istri memiliki kedudukan ilmu yang lebih tinggi maka seorang suami harus lebih giat belajar untuk mengejar ketertinggalan. Saat istri bingung memecahkan berbagai problematika kehidupan, suami menawarkan solusi yang brilian dengan ilmu yang dimilikinya
Ibadah suami juga harus lebih rajin dibandingkan istri. Suami menjadi penggerak semangat ibadah di dalam keluarga. Ia akan mengajak anak laki-lakinya pergi ke masjid untuk sholat berjamaah. Iapun siap menjadi imam sholat berjamaah di rumah. Suami yang malas tak layak menjadi pemimpin dalam keluarga.
Apabila suami tak memiliki tiga kelebihan itu boleh jadi kepercayaan suami akan terus menurun dan hidupnya di bawah kendali istri. Alkisah, seorang yang pemalas dengan muka yang cemberut bertemu dengan teman-temannya, “Kenapa kamu, dimarahin istri ya?” tanya temannya. Lelaki itu menjawab lirih, “Iya, dia marah-marah dengan kata-kata kasar, tetapi setelah sekian lama kami saling beradu mulut, akhirnya ia datang merangkak mendekati saya.”
Teman-temannya memberikan tepuk tangan atas cerita itu. Dengan sumringah salah seorang temannya berkata, “Hebat kamu, hebat! Ngomong-ngomong apa yang dikatakan istrimu saat ia merangkak mendekatimu?” Suami pemalas itu menjawab, “istriku berkata kepadaku, ayo, kalau memang jagoan keluar dari bawah tempat tidur, jangan beraninya ngumpet melulu!”

by Jamil Azzaini 

Monday, March 11, 2013

Keutamaan Shalat Tahajjud

tahajjud, shalat tahajjud, shalat malam

Pengertian Shalat Tahajjud
Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur,
Hukum Shalat Tahajjud adalah Sunnat Mu’akkad, Yaitu : Sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, karenanya maka Rasul SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan shalat Tahajjud. 
Shalat Tahajjud banyak mengandung keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali. Beberapa Dalil yang menyinggung keutamaan bangun pada dua pertiga malam shalat tahajjud adalah Surat AL-MUZZAMMIL ayat 1 – 20
Berikut salah Satu petikan dari surat AL-MUZZAMMIL AYAT 20
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang…..…Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surat Ini menjelaskan bagaimana Allah memberi kita waktu - waktu yang kiranya paling tepat untuk memohon doa. 
Rasul SAW pun bersabda :
Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan ” 
(HR.Imam Tarmidji & Ahmad)


Keutamaan Shalat Tahajjud
Keutamaan yang pertama
Bagi orang yang mau mengerjakan shalat Tahajjud, ia akan mendapat pahala shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Sebagaiman yang telah dijelaskan di dalam hadist Nabi SAW yang artinya :
Rasullullah SAW pernah ditanya: “Shalat apakah yang paling utama setelah sahalat fardhu”.
Rasul Menjawab : “Shalat tengah malam (lail)”.
(HR. Jama’ah)
Keutamaan yang kedua
Akan menjadi orang paling dekat dengan Allah SWT. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Nabi. SAW yang artinya :
Allah paling dekat dengan hamba-Nya pada akhir pertengahan malam. Oleh karena itu, jika kamu sanggup untuk menjadi orang yang mengingat Allah pada saat itu, maka kerjakanlah”. 
(HR.Imam Tarmidzi)

Keutamaan yang ketiga
Akan menjadi orang yang senantiasa selalu dicintai Allah. Sebagaimana sabda Nabi SAW, yang artinya :
Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa Daud dan shalat yang paling Allah cintai adalah shalat Daud. Beliau (Nabi Daud AS) tidur setengah malam dan bangun untuk shalat sepertiga malamnya, lalu tidur lagi sereenam malamnya. Beliau juga biasa sehari puasa sehari berbuka 
(HR. Jama’ah)


Adapun keutamaan shalat Tahajud yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : 
Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.

Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.