Berharaplah pujian Allah, Sang Maha Pencipta. Dengan selalu berharap kepada-Nya, maka hidup kita akan semakin tenang , semakin nikmat dan selalu bersemangat untuk melakukan hal - hal yang lebih hebat. Sementara berharap kepada manusia hanya mengundang kegelisahan, kekhawatiran dan menyiksa hidup.
Ketika
saya masih SMA dulu ada yang namanya ujian praktek. Nah, besok waktunya ujian
praktek Bahasa Indonesia. Dimana pada ujian tersebut para siswa harus
mempresentasikan resensi dari salah satu buku yang kita baca.
Pada
saat itu saya sangat bersemangat dan optimis dengan ujian besok. Karena saya
yakin bahwa presentasi saya akan sukses dengan tampilan yang ‘keren’ dari slide
ppt (power point) yang saya buat. Saya berharap untuk menerima pujian dari guru
penguji dan teman – teman terhadap kesuksesan presentasi saya besok.
Dengan
bermunculannya pemikiran – pemikiran tersebut malah membuat saya semakin
khawatir, gelisah dan bahkan saya semakin sulit untuk tidur karena terlalu
banyak pujian yang saya harapkan untuk ujian praktek besok. Akhirnya waktu
tidur saya berkurang karena termakan oleh kegelisahan dan kekhawatiran
tersebut. Sehingga keesokan paginya badan saya lemas dan tidak bisa fokus pada
presentasi saya. Akhirnya, presentasi saya tidak berjalan sesuai dengan yang
saya harapkan.
Dari
pengalaman saya tersebut, semoga bisa memberikan bahan introspeksi bagi kita
semua. Sekaligus menyadarkan kepada kita semua bahwa kita sebagai manusia hanya
bisa menyiapkan sesuatu sebaik mungkin, hasilnya kita pasrahkan semua kepada
yang Maha Mengetahui.
Apabila
kita sudah berusaha menyiapkan semuanya dengan sebaik – baiknya akan tetapi
hasilnya kurang sesuai dengan yang kita harapkan, sadari bahwa itu yang terbaik
yang diberikan oleh Sang Maha Pengasih kepada kita. Mungkin saja jika hasilnya
sesuai harapan, kita akan menjadi sombong dan lupa diri. Maka selalu
berbaik-sangkalah terhadap semua yang
terjadi.
Yakinilah
bahwa jika kita melakukan yang terbaik maka kita akan mendapatkan hasil yang
terbaik dari-Nya. Dan perlu diketahui apa yang menurut Sang Maha Tahu baik
belum tentu baik menurut kita. Sebaliknya, apa yang terbaik menurut kita belum
tentu yang terbaik menurut Sang Maha Tahu. Maka pasrahkanlah semua kepada Sang
Maha Tahu yang baik dan buruk di alam semesta.
Berharaplah
pujian Allah, Sang Maha Pencipta. Dengan selalu berharap kepada-Nya, maka hidup
kita akan semakin tenang , semakin nikmat dan selalu bersemangat untuk
melakukan hal - hal yang lebih hebat. Sementara berharap kepada manusia hanya
mengundang kegelisahan, kekhawatiran dan menyiksa hidup.
Demikian
pengalaman dari saya yang bisa saya bagikan kepada pembaca sekalian. Mohon maaf
jika ada kata ataupun kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.
Terima kasih dan semoga sukses selalu menyertai kita semua. Amin