Assalamu’alaikum
Setelah lama disibukkan dengan kuliah dan kegiatan kampus,
akhirnya bisa juga menyempatkan waktu untuk nulis lagi. Mumpung masih di bulan
puasa nih, saya ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian
yang menjalankan. Semoga puasa kita tahun ini diterima oleh Allah dan diberi
kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan. Aamiin..
Baiklah, pada curhatan tulisan kali ini saya akan bercerita
tentang jenggot. Kenapa saya ingin membahas jenggot?
Cerita ini bermula dari rambut saya yang mulai memanjang. Saya
berniat untuk memotongnya. Yang muncul pertama di pikiran saya adalah model
rambut underdog undercut. Ketika
saya mencari beberapa gambar di google tentang model rambut ini, kebanyakan
modelnya berjenggot atau berjambang atau apapun nama rambut yang tumbuh di
sekitar dagu.
Saya perhatikan dengan saksama, “ternyata ganteng juga nih
model”. Nah, dari sini timbul niat saya untuk mencintai pria berjenggot.
Menurut saya pria berjenggot itu maco, keren dan nggemesin. Dalam agama islam, memelihara jenggot merupakan sunnah. Berikut
salah satu hadist mengenai hal tersebut,
“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah
(peliharalah) jenggot.”
(HR. Muslim no. 623)
Namun yang jadi masalah adalah jenggot saya lama tumbuhnya. Tidak
secepat bulu ketek saya. Hal ini saya maklumi karena dari garis keluarga saya
memang tidak ada yang berjenggot. Karena tidak mungkin untuk merubah gen saya,
akhirnya saya mencoba mencari alternative lain untuk bisa menumbuhkan jenggot. Banyak
referensi yang saya dapatkan, mulai dari menggunakan minyak firdaus, lidah
buaya, minoxidil, mentega, dll.
Pilihan saya jatuh pada minyak kemiri karena… nggak tau,
yakin aja. Hehe…
Langkah selanjutnya saya mencari tutorial membuat minyak
kemiri. Setelah banyak membaca referensi dari beberapa artikel terpercaya,
menonton video yang menurut saya cukup professional, saya pun paham dan yakin
1000% bisa membuat sendiri minyak kemiri ini. Dan saya bertekad dalam diri
saya, kalau ini berhasil saya akan berbisnis minyak kemiri dan saya akan sukses
dengan bisnis ini. Hidup keluarga saya akan sejahtera dan bahagia dengan
kesuksesan minyak kemiri ini. Saya merasa inilah jalan kesuksesan saya, inilah
takdir saya. *dengan nada optimis dan semangat yang menggebu.
Dengan bismillah dan rasa optimis yang tinggi, saya memulai
kesuksesan saya, membuat minyak kemiri. Setelah cukup lama berproses, alhasil tak
terlihat minyak sedikit pun. Yang terlihat hanya bubuk kemiri gosong yang
lengket di permukaan wajan. Mungkin ini akibat karena saya terlalu asik membaca
buku ketika memanaskannya. Saya berharap ibu saya bisa memaklumi hal ini.
Akhirnya saya memutuskan untuk titip ibu saya untuk dibelikan
minyak kemiri yang siap pakai dan berusaha melupakan harapan saya untuk menjadi
pengusaha minyak kemiri. Mungkin ini bukan takdir saya.
Dan Alhamdulillah minyak kemirinya sudah ada, terimakasih
untuk ibu saya. Walaupun sebenernya ibu saya kurang setuju kalau saya
berjenggot. Alasannya karena tidak rapih dan mungkin beliau merasa geli. Tapi apa
boleh buat bu, ini adalah keputusan saya. Doakan anakmu ini. Mudah – mudahan
niatan untuk berjenggot ini bisa terwujud dan dengan jenggot yang akan tumbuh
ini bisa membuat keluarga kita lebih baik lagi. Aamiinn…
Demikianlah cerita nggak jelas dari saya, jika kalian masih
kuat, silahkan baca cerita saya yang nggak jelas lainnya di
CERITA REZKY. Semoga tulisan ini bisa menghibur kalian dan saya minta maaf
kalau ada kata – kata yang kurang berkenan.
Kalau ada yang punya pengalaman menarik atau tips seputar
jenggot atau mungkin kritik/masukan untuk blog ini, jangan sungkan
menuliskannya di kolom komentar. J
Sampai jumpa di cerita selanjutnya,
Wassalamu’alaikum